Minggu, 05 Agustus 2018

PERTAMA KALI KE KELANTAN, PERTAMA KALI KE MALAYSIA

PERTAMA KALI KE NEGERI KELANTAN
PERTAMA KALI KE MALAYSIA

KELUAR NEGERI SENDIRI? SIAPA TAKUT!!
(Sebuah Catatan Perjalanan Solo Traveler

Assalamu'alaikum warahmatullahi 
wabarakatuh...
Hai hai hai man teman semuanya, maaf yah lama banget absen dari dunia bloger. Bukan karena apa-apa sih, cuman kan Kabupaten Tulungagung sudah punya banyak akun di sosial media yang bener-bener mengeksplorasi potensi wisata di kota Tulungagung tercintah. Tapi alhamdulillah masih banyak yang masuk juga kok pertanyaan kawan2 yang sekedar ingin tau kondisi tempat wisata, maupun perkembangan akses jalannya. InshaAllah saya jawab, jangan khawatir... *kalau pas ingat sih...😁

Nah, kali ini saya hanya mau sekedar berbagi pengalaman nih gaes. Yuhuuu...sesuai judul di atas itu, saya mau bercerita tentang pengalaman solo traveling saya beberapa hari lalu ke Negeri Kelantan, Malaysia. Yah siapa tau nanti juga bisa temen-temen jadikan referensi nantinya bila mau pertama kali ke luar negeri, khususnya ke Negeri Kelantan, Malaysia. Hehehe...πŸ˜€ Yuk kita mulai sajah!


PENGALAMAN PERTAMA
 
Jujur baru pertama kali ini melancong ke Malaysia, apalagi ke Negeri Kelantan. Negeri paling utara di Malaysia, dimana jarak dari Kelantan menuju Thailand hanya sekitar 30 km saja. Dan itupun saya pergi sendiri. Oh men, dari rumah yang terbayang cuma bahasa Upin Ipin. Okelah kalian menganggap saya lebay atau semacamnya, saya ikhlas kok😜. Sebab saya memang orang ndeso yang bila pergi ke tempat baru, saya harus benar-benar tau dengan pasti gimana-gimananya ntar. Apalagi saya pergi sendiri! Sendirian alias JUST ALONE!

Mungkin man teman juga pada bertanya, hah KELANTAN? Baru denger tuh. Yak, sama! Saya pun juga baru tau bahwa di Malaysia ada sebuah negeri yang bernama Kelantan, setelah saya mendapat undangan kunjungan ke Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS). Jangankan saya, petugas imigrasi Juanda International Airport pun juga ha ha he ho ketika bertanya kepada saya, Bapak nanti di Malaysia mau kemana? Ada tujuan lanjutannya kah? Tanyanya. Oooh ada pak, nanti saya mau lanjut terbang Kelantan. Jawab saya. Kemana? Tanya bapak itu lagi. Kelantan pak. Jawab saya lagi. Ooooh ke London... Kata bapak itu salah dengar karena mungkin tidak tau dengan Negeri Kelantan ini. Akhirnya saya ya bilang iya iya saja...trus passport di stempel deh😝

Pergi ke Negeri Kelantan, harus transit dan transfer pesawat di Kuala Lumpur International Airport, di Sepang, Malaysia. Dan baru connecting flight ke Kota Bharu, Kelantan.. Kuala Lumpur International Airport sendiri pun ada dua yaitu, KLIA1 dan KLIA2. Namun secara ukuran (maksudnya besar dan luas area bangunan serta apron, dll) KLIA2 itu lebih besar daripada KLIA1.

 
KUALA LUMPUR INTERNATIONAL AIRPORT II (KLIA2)

Beberapa saat setelah landing KLIA2 dan berhenti di Digi Cell

Dari sinilah drama itu dimulai. Keruwetanpun saya alami saat landing di KLIA2 yang bener-bener luas banget. Saat baru turun dari pesawat, saya harus terus fokus ke tanda penunjuk arah serta apa yang ada di lokasi sekitar. Baru berjalan sekitar 1 menit, ada counter Digi Cell yang menawarkan ganti kartu sim. Gantilah saya di counter itu dengan membayar 30 RM untuk 15GB 4G selama 7 hari (sebab saya akan stay selama 5 hari). Setelah selesai urusan ganti sim card, berjalanlah saya menuju Imigration untuk lapor paspor. Dari lokasi ganti sim card menuju imigrasi itu dengan berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit bila langsung bablas tanpa tolah toleh, dan mungkin bisa 40 menit bila pakai selfie2πŸ˜‚. Jauh beud men!! Harus lewat sky bridge yang panjangnya ratusan meter juga. Cukup bikin kaki pegel, terlebih harus sambil dorong tarik koper.

Jreng jreng jreng! Sampailah saya di lokasi imigrasi. Wow! Saya tercengang! Loketnya buanyak banget dan semua penuh orang. Mulai kulit putih, pink, kuning, coklat, kopi susu, dark chocolate, hot chocolate, ada semua memenuhi setiap konter imigrasi. Ruwet dengan bahasa mereka masing-masing. Dan ntah hari itu mengapa, tidak ada sama sekali orang Indonesia di sekitar saya. Sempat saya bertanya kepada seorang bapak yang saya kira orang Indonesia, eh rupanya orang Thailand. 

Nah, selain tanya ke bapak2 Thailand itu, saya juga sempat tanya ke Uncle Uncle yang pakai uniform bandara. Bertanyalah saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Fine, pertanyaan saya dijawab dengan bahasa Melayu yang membuat saya mematung seketika. What the hell! Bahasa Upin Upin yg selama ini mancep di otak saya, seketika buyar berhamburan. Benar2 jauh dari bahasa Upin Ipin. Hahahaha Ya Allah, namun baiknya, walau telinga saya berat banget mendengar bahasa Melayu itu, untung masih ada beberapa kata yang tergolong sama dengan Bahasa Indonesia. Ajuuur ajuurπŸ˜‚. Maksud hati ingin bertanya agar lebih jelas, ini malah jadi beban banget. 

Akhirnya sayapun mengandalkan diri sendiri dengan membaca satu2 apa yang tertera di papan petunjuk. Busheeeenggg...banyak beeeuuuddd tulisannya!!😭 Ada Malaysian passport, ada foreign passport. Foreign passport sendiri masih dibagi menjadi work passport, tourist passport, student passport, apalagi yah lupa pokok banyak banget, dan ada all passport. Dengan kemampuan ilmu kira2, masuklah saya ke antrian all passport (sambil terus baca sholawat)πŸ˜‚ soalnya bimbang antara tourist passport atau all passport. Alhamdulillah, ternyata betul dan lolos!! Hahaha...

Pada saat pemeriksaan passport saya pun bertanya ke petugasnya. Pak, saya mau lanjut penerbangan ke Kota Bharu di Kelantan, mohon petunjuk arah ya pak (dengan wajah sumringahπŸ˜‹). Dan bapak itu menjawab... Iyeeee Cik penerbangan pokol berape ke? Cik jalan je stright, lepas tu turn right, keluar airport, nah Cik tengok screen @#$%&*#%&*@---------------- (tak bisa tercopy lagi apa yang bapak itu ucapkan) dan saya pun menjawab, baik terima kasih pak...

Kemudian berjalanlah saya keluar airport. Pikir saya, keluar airport itu bakal disambut dengan parkiran2 gitu kaya' erpot di Indonesia, eeeh monyong...ini langsung mall gitu, orang jualan ya mirip kios2 di mall gitu loh! Panik saya🀣. Saya pun memutuskan bertanya lagi ke petugas bandara, dan kali ini dengan berbahasa Inggris. Mmmmm...eskius mi Ser, ken yu sou mi hou tu konekting flait tu Kota Bharu? Tanya saya dengan Inggris medhok khas orang Jawa! Dan, Pakcik itu pun membalasnya dengan Inggris Melayu yang eeeewwwhh...terdengar semriwing kek aroma remason. Namun ternyata, jawaban beliau lebih saya pahami dari pada pakai Melayu asli. Hahaha... Thanks Sir!!

Saya landing pukul 12.30 LT Malaysia dan sampai ke Gate keberangkatan pesawat menuju ke Kota Bharu (Gate J-17) pada pukul 14.30 (sudah termasuk beli sim card baru, checking passport, custom, dan sholat jama' qasar Dhuhur dan Ashar), semua saya lakukan tanpa mampir2 untuk selfie. Luas banget airport KLIA2 ini gengs!! Sengaja saya ambil jarak antar penerbangan yang nggak mepet, sebab saya pun tau kapasitas saya sebagai solo traveler yang sama sekali belum berpengalaman di Malaysia.

Gate J-17 KLIA2, Boarding Room, Flight to Kota Bharu, Kelantan


Lemes bray, sudah di atas pesawat dari KLIA2 menuju Kota Bharu, Kelantan

NEGERI KELANTAN, SERAMBI MAKKAH NYA MALAYSIA

Pesawatpun melesat, maksud hati ingin memejamkan mata dalam penerbangan 1 jam dan 10 menit itu, namun bapak2 di samping kiri kanan ngajak ngobrol terus. Sumpah awalnya nggak tau kalau diajak ngomong sama bapak2 di sebelah kiri, ntah beliau bicara apa, sama sekali tak terdeteksi dalam kamus bahasa di otak saya, hingga wajah saya tetap tertuju ke depan sambil ngantuk-ngantuk. Hai, saya pun disenggol oleh bapak itu. Ooooh maaf bapak, saya dari Indonesia, kata saya. Oooh iye ke? Indonesia kat mane? Saya pun baru saja dari Indonesia, dari Medan. Tapi saya asal Kelantan, kata bapak itu. Saya dari Jawa pak, Jawa Timur, Surabaya, Tulungagung. Jawab saya. Oooohh ya ya ya... Bapak itu ngangguk2, pura2 tau😁. Sering ke ke Kelantan? Tanyanya lagi. Hmmm...baru pertama kali ini pak. Dan saya juga baru pertama kali ini ke Malaysia. Terang saya ke bapak itu. Oooooh iye ke?? Ada tak yang pegi jemput kat airport Kota Bharu? Tanyanya dengan nada cemas. Ada kok pak. Jawab saya. Iye ke? Kawan ke? Sudah pernah jumpa ke? Bla bla bla hingga saya pun saat landing tetap diantar bapak-bapak itu bersama kawan2nya hingga keluar dari airport dan bertemu Ustatz Sahru Ramadhan. Sungguh mulia bapak-bapak itu. Beliau adalah kepala sekolah SMA di Kota Bharu yang baru saja berkunjung ke Medan bersama kawan2 kepala sekolah Kota Bharu yang lain. 
            Bersama Ustadz Syahru Ramadhan, saat dijemput di Sultan Ismail Petra Airport, Negeri Kelantan, Malaysia
Peristiwa tersebut langsung merubah mindset saya tentang Malaysia. Yang sebelumnya saya benar2 khawatir dan was2, namun seketika menjadi sangat familiar dan nyaman. Saya pun baru tau bahwa Negeri Kelantan adalah Serambi Makkah nya Malaysia. Muslim disini sangatlah kental, bahkan menurut penuturan Ustadz Rahim, Aceh belajar hukum Islam dari Negeri Kelantan. Memang masih ada garis hubung dalam sejarah, antara Kerajaan Negeri Kelantan dengan Nangroe Aceh Darussalam. Saya pun merasa sangat salah kostum disini. Rata-rata semua mengenakan baju koko dan jubah gitu, sedangkan saya hanya membawa celana jeans, kemeja, dan sarung. Salah kostum banget lah...hahaha😝. Alhamdulillah, Kelantan sungguh luar biasa. Kebudayaan disini sangat berbeda dengan budaya umum Malaysia. Bahkan dari bahasa pun, Kelantan memiliki logat dan ciri tersendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa Melayu manapun. Jadi tak heran bila saya pun tak paham Melayu Kelantan, sebab orang Malaysia daerah lainpun juga tak paham. Hahaha.😜

Masjid Muhammadi, Kompleks Kota Darulnaim, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.

PENGALAMAN BARU YANG UNIK DI NEGERI KELANTAN

Negeri Kelantan merupakan negeri dari bagian negara Malaysia yang dijuluki sebagai Serambi Makkah. Budaya Islam yang kental, terlihat dari pertama kali saya landing di Sultan Ismail Petra Airport. Hal tersebut sangat nampak dari busana masyarakat yang sangat Islami. Dan itulah sebabnya, selama saya berada di Kelantan merasa selalu salah kostum. Hahahaha...😁. Bahkan saat berjalan di tempat umum, mereka langsung tau bahwa saya bukan orang Kelantan. 

Banyak hal baru yang saya dapatkan di Negeri Kelantan. Salah satunya tentang pengalaman kuliner yang benar-benar unik. Banyak makanan dengan cita rasa Pakistan dan Timur Tengah yang sangat terkenal disni. Seperti Roti Maryam, Roti Canai, Roti Tissue, Roti Tempayan, dan roti-roti yang lain.
Nah, untuk kuliner tradisional khas Kelantan sendiri, hari pertama Ustadz Rahim mengenalkan saya dengan Kue Akok. Kue Akok adalah kue yang menurut saya terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan seperti ada campuran kentangya (namun belum pasti). Memiliki cita rasa yang manis dan dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api.
Kue Akok, kue tradisional khas Negeri Kelantan, Malaysia.

Makanan yang dijual di warung di Kelantan hampir sama dengan apa yang ada di warung Indonesia. Namun nasi di Negeri Kelantan cenderung lebih mirip dengan nasi dari beras Basmati. Setelah menikmati kue Akok, Ustadz Rahim pun mengenalkan saya dengan Afiqullah, salah satu mahasiswa senior dari Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra. Afiq pun mengantar saya untuk mengelilingi pusat Kota Bharu, sebab Ustadz Rahim memberikan kuliah. Oiya, hari itu bertepatan dengan hari Ahad, namun di Kelantan sendiri, awal hari justru dimulai pada hari itu, sedang libur mereka adalah hari Jumat dan Sabtu. Saat berkeliling pusat kota itulah, Afiq mengenalkan juga kuliner khas Kelantan yang lainnya. Makanan itu adalah Nasi Puluk. Nasi Puluk adalah nasi ketan yang di atasnya ditaburi kelapa parut dan ikan asin goreng, kemudian dibungkus menggunakan kertas yang mirip kertas minyak untuk layang-layang.😁
Nasi Puluk, belakang Pasar Siti Khadijah, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
Nasi Puluk dan Es Teh nya Kelantan (Es Teh nya itu Thai Tea loh😍)
Nasi Puluk pun telah habis dimakan, beranjaklah kita untuk sholat Dhuhur di Masjid Muhammadi. Masjid Muhammadi adalah masjid yang berada di lingkungan Kerajaan Negeri Kelantan, yang juga menjadi icon Kota Bharu.

Interior Masjid Muhammadi, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia


Sekitar Masjidnya kaya' gini loh gaes

Ini di depan pagar Kerajaan Negeri Kelantan

Di bawah gapura simbol Kerajaan Kelantan

Jalan Raya Sekitar Kompleks Kerajaan Kelantan, Malaysia

Gerbang Masuk Kerajaan Negeri Kelantan, Malaysia
Setelah selesai menunaikan sholat Dhuhur di masjid Muhammadi, Afiq pun mengajak saya untuk mampir makan siang di Nasi Ulam Cikgu. Nasi Ulam Cikgu adalah nasi Ulam yang paling terkenal di Kota Bharu. Di sini juga terdapat minuman unik, yaitu Air Bandung. Entah mengapa disebut Air Bandung, masyarakat Kelantan pun tidak ada yang tau. πŸ˜€
Menu yang menjadi pilihan Afiq saat makan siang di Nasi Ulam Cikgu. Ada ulaman (lalapan) daun-daun entahlah, tempoyak patin, lele krispi, budu, dan nasi putih.

Air Bandung. Hmmm...rasanya seperti red velvet latte gitu lah. (Lokasi: Nasi Ulam Cikgu, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia)

Malam harinya, kuliner pun beralih bersama para Ustadz, dengan menu Roti Tempayan dan Roti Tissue. Hal unik lainnya di Kelantan adalah, saat setiap kali saya pesan Es Teh, maka yang hadir di hadapan saya adalah Thai Tea. Namun anehnya, disini disebut Tea O, dan Tea Benk untuk Teh biasa. Hadirnya Thai Tea sebagai Es Teh nya Kelantan, mungkin karena jarak Kelantan yang berbatasan langsung dengan Thailand. Jarak dari tempat saya tinggal, di Tunjung, Kuala Krai, dengan Thailand hanyalah 30 km saja. Jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu 30 menit saja, sebab jalan raya di Kelantan tidak begitu ramai seperti di Indonesia. Dengan kata lain, masih terdapat beberapa kesamaan antara budaya kuliner Thailand dengan Negeri Kelantan.

Roti Tempayan lengkap bersama Kari Kambing, Kuah Kari, dan Tea O (Thai Tea), Bersama Ustadz Ilyas dan Ustadz Rahim

Roti Tissue

Pesan Es Teh dan yang hadir Thai Tea lagi😍
Kediaman Wakil Mufti Negeri Kelantan, Malaysia






Masjid Tertua di Asia Tenggara. Masjid Kampung Laut, Nilam Puri, Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra, Kelantan, Malaysia

Masjid Kampung Laut, Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra, Nilam Puri, Kelantan, Malaysia (Masjid Tertua di Asia Tenggara)
Goal dari perjalanan ke Malaysia ini adalah menghadiri undangan pertemuan di sebuah Universitas Islam di bawah naungan Kerajaan Negeri Kelantan, yaitu Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra yang berada di Nilam Puri, Kelantan, Malaysia. Disinilah terdapat masjid tertua di Asia Tenggara yang secara arsitektur serta komponen bangunannya masih sangat terjaga keasliannya. Alhamdulillah, saya telah mempunyai saudara baru disini, yang telah sangat baik menjamu saya selama 5 hari berada di Kelantan. Semoga Allah senantiasa menaungi keberkahanNya, aamiin yaa rabbal'alamin.

Nasi Lemak ala Malaysia Airlines
Malaysia Airlines A380, KLIA1, Sepang, Malaysia

Suasana dalam Kabin Malaysia Airlines saat akan take off dari KLIA1

Hehehe, begitulah pengalaman berharga saya di Negeri Kelantan, Malaysia. Semoga apa yang telah saya tulis disini menjadikan sesuatu referensi bermanfaat. Tak lupa, saya sampaikan terimakasih banyak untuk:

1. Wakil Mufti Negeri Kelantan
2. Rektor Kollej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra
3. Ustadz Ilyas
4. Ustadz Rahim
5. Ustadz Syahru Ramadhan
6. Encik Faizal
7. Afiqullah
8. Seorang mahasiswa yang mengantar saya ke Airport (lupa namanya)😁

Allah bersama kita semuanya!
Wassalamu'alaikum 
warahmatullahi wabarakatuh...
















Sabtu, 22 Agustus 2015

Kedung Tumpang dan Pantai Lumbung - Pesona Wisata Tulungagung Selatan Penuh Tantangan

KEDUNG TUMPANG DAN PANTAI LUMBUNG
Pesona Wisata Tulungagung Selatan Penuh Tantangan


Assalamu'alaikum wr.wb gaes...
Hahaha...lama banget nih ane ngga menyapa para traveller penggila keindahan alam raya INDONESIA!! Maaf nih, maaf...selain sibuk pas Ramadhan dan Idul Fitri kemarin nih, ane juga lagi sibuk ama pantai Dlodo aja gaes....(kan jadi curhat). Ya...emang lagi jatuh cinta banget sama pantai yang indah itu.

But now gaes...ane ngga akan ngebahas Pantai Dlodo itu...kan udah tuh kemaren di halaman lalu. Yap, kali ini ane mo ngebahas (diskusi bin rembug kelleeeuuss) tentang wisata Tulungagung Selatan yang lain, yaitu KEDUNG TUMPANG & PANTAI LUMBUNG. Tentu udah pada tau bangeeeettt kan sama pantai ini? *jreng jreng jreng... Bagi yang pada belum tau dan banyak nanya via IG ane, sabaaaarrr...baca nih sampe kelar biar kaga nyasar...wkwkwk... Yuuukkk aaah...langsung aja ane kasih tau nih...

1. KEDUNG TUMPANG
KEDUNG TUMPANG merupakan wisata laut gaes... Bukaaan...bukan pantai kok ini... Hampir sama seperti BANYU MULUK, hanya saja sesuai dengan namanya, KEDUNG TUMPANG berarti kolam yang numpang, hahaha...ya...emang gitu kelleeeeuuss... Dari pada ribet ngejelasinnya dan bikin ente-ente baca sambil pasang muka eneg, nih ane kasih liat penampakannya, dan simpulin sendiri aja, ini bagus atau kaga!!

Ane ama my best friend di Kolam Bidadari Kedung Tumpang.


Kolam Utama Kedung Tumpang

My sista with my lilbro. Selalu waspada dengan ombak yang besar ya gaes!!
Nah...gimana tuh, setuju ngga kalo ane bilang itu AMAZING? Untuk bisa sampai di tempat ini tuh butuh perjuangan ekstra gaes...selain medan saat berkendara cukup menantang karena lewat jalur off road perbukitan, track untuk bisa sampai ke spot ini tuh full turun dari dari bukit pake tali tambang gaes...sekitar 15-20 menit dari parking area. Oke lebih rinci tentang arah dari pusat kota Tulungagung menuju KEDUNG TUMPANG adalah sebagai berikut. KEDUNG TUMPANG berada di Kecamatan Pucanglaban gaes... Dari pusat kota, ambil arah ke Timur melewati Jalan Mayor Sujadi sampai menemukan perempatan Gragalan (bila tidak tau, bisa tanya orang saat berada di Jalan Mayor Sujadi), kemudian dari perempatan Gragalan, ambil kanan dan ikuti petunjuk arah Pantai Sine. Ikuti terus sampai menemukan Kantor Kecamatan Kalidawir. Kecamatan Kalidawir masih lurus ke Selatan sampai jalanan menjadi hutan jati. Kemudian perhatikan pertigaan dengan POS KAMLING yang ada di tengah pertigaan yang di CAT WARNA KUNING DENGAN IKLAN IM3 (iklan kalo ganti ya ngga masalah asal perhatikan pos kamling tengah pertigaan). Nah, pertigaan itu belok ke kiri, ikuti jalanan yang bagus, bila bingung tanya warga ke arah PANTAI MOLANG, maka kita akan diarahkan menuju ke PUCANGLABAN. Terus tanya warga bila bingung, karena saya juga bingung, hahaha...tanya arah Pantai Molang tadi. Bila sudah hampir sampai, perhatikan baik-baik petunjuk arah, mana yang ke KEDUNG TUMPANG, mana yang ke PANTAI MOLANG, karena jalannya bercabang.

Spot indah di Kedung Tumpang

Alas Kedung Tumpang arah ke Air Terjun Njurug Wangi
 
Depan area parkir sebelum turun ke Kedung Tumpang

2. PANTAI LUMBUNG
Pantai Lumbung searah dengan Pantai Molang. Deket kok dari Kedung Tumpang gaes. Dari parking area di Kedung Tumpang, kita bisa lihat Pantai Lumbung, Pantai Molang, serta Tambak Udang. Pantai Lumbung juga menawarkan track yang cukup bikin kita keringetan, walaupun di sini bebas tali tambang, hehehe... Yuuuk...kita langsung lihat gimana indahnya Pantai Lumbung.....


Menuruni bukit dulu untuk bisa sampai ke pantainya.

Pantai dengan Watu Lumbung yang khas dan pasirnya yang putih.

Keindahan Pantai Lumbung.

Foto di sini dulu aaaah...

Ternyata ini gede buanget
Hahaha latihan perang dulu gaes....

Aaaauuugh...sial, kena tendangan tolak angin dari my lilbro...

Ampuuuuun maaakk.... Mak Lampir ngamuuukkk....

Kita keren banget ga sih?
Note:
Hal-hal yang wajib diperhatikan di KEDUNG TUMPANG, PANTAI LUMBUNG, dll, adalah faktor cuaca. Bila cuaca mendung, atau hujan, lebih baik jangan nekad gaes. Ingat safety is number one!! Trus lagi yang wajib diperhatikan adalah, JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN dan JANGAN JADI PENYAMPAH DI TEMPAT YANG INDAH!! Oke gaes?!!

Special thanks to:
1. Allah SWT
2. Kedua orang tua tercintaku
3. My lilbro, M. Irfan Hafidhi
4. My sista, L. Eryda D.
5. My best friend, Prandi Yudistira
6. Crews of Icrit-Ucrut Adventure & Photography

Salam hangat untuk orang-orang tercinta kalian gaes... Jadilah traveller yang ramah lingkungan, serta jangan lupakan kewajiban beribadah!! Amazing Indonesia, Amazing World!!

Wassalamu'alaikum wr.wb.


Sabtu, 27 Juni 2015

Bukit Banyu Muluk dan Pantai Dadap Tulungagung - Pesona Keindahan Alam Tanpa Batas

BUKIT BANYU MULUK DAN PANTAI DADAP TULUNGAGUNG
PESONA KEINDAHAN ALAM TANPA BATAS



BUKIT BANYU MULUK TULUNGAGUNG
Assalamu'alaikum wr.wb gaes...
Gimana nih kabarnya...? (sok nanya biar disangka imut) hahaha ngga lah ya... Ramadhan udah masuk hari ke 10 nih, semoga ibadah puasa tetap lancar jaya walaupun cuaca sebagian besar Indonesia fanas, bahkan fanas banget, amin yaa rabbal'alamin... Kembali nih pada kesempatan akhir pekan ini, ane bakal ngasih lagi tempat indah di Tulungagung yang wajib kalian intip. Dari judul yang ane pampang, udah pada tau donk ya sama salah satu tempat yang SUPER HEBOH di Tulungagung ituuuuuh...? Wkwkwkwk...eeeeh biasa aja kali bacanya, tuh bibirnya ga usah gitu-gitu amat ente!!
Yaaap...BANYU MULUK, dalam ejaan lain yang terlanjur populer ditulis BANYU MULOK. Sebenernya, kenapa sih kok disebut BANYU MULUK? *berpikir dengan keras!!! Udah...udah...udah...biar cukup ane aja yang mikir, kalian ngga usah ikutan mulai ngarang-ngarang arti dari tempat itu ya gaes...hahaha (ngga sopan yah guwa).

BANYU MULUK, dalam bahasa setempat (JAWA) banyu artinya air, sedangkan muluk artinya naik. Nah, jadi Banyu Muluk artinya adalah air yang naik! Salaaaahhhh!!! Hahahaha...
Mengapa Banyu Muluk, itu karena view antara daratan dengan kontur bukit-bukit berumput dan luasnya SAMUDRA HINDIA yang sangat kontras, dimana perbandingan air disini lebih luas. Sehingga laut nampak naik sangat tinggi, berbaur bias dengan cakrawala hingga menghasilkan garis semu lengkung bumi nan super duper bikin merinding gaes!!
Banyu Muluk juga mungkin bisa diartikan sebagai air yang nyembur naik. Itu karena ombak besar yang membentur tebing, menghasilkan semburan ombak yang naik tinggi. 
Seperti apa sih penampakan bukit BANYU MULUK yang hebring itu? Nih gaes, buat kalian yang mungkin belum tau...

Inilah mengapa dinamakan Banyu Muluk

Pecahan ombaknya sekitar 20 meter gaes...

Bener-bener AMAZING ya INDONESIA itu

Treveller....angkat tanganmu....!!!

My lilbro in action

Upacara kibar bendera dalam rangka HUT RI ke 70

 Menghadap Samudra Hindia

 Kegiatan Motor Trail di Bukit Banyu Muluk

PETUNJUK ARAH MENUJU BUKIT BANYU MULUK
Bila kalian udah berada di pusat Kota Tulungagung (baca: Taman Aloon-Aloon), kalian bisa mengambil arah menuju SELATAN gaes...ke arah CAMPURDARAT, lalu ikuti petunjuk PANTAI POPOH. Setelah kalian sampai di POS PENARIKAN TIKET WISATA (ga usah panik gitu ekspresinya, murah kok, sumpah murah!!), nah kalian akan dihadapkan dengan pertigaan, maka ambil ke arah Retjo Sewu. Dari jalan, sudah ada petunjuk arah ke PANTAI CORO. Naaah, BANYU MULUK tuh harus via PANTAI CORO dulu gaes!! 
*saran: parkirkan motor kalian di parkir area Retjo Sewu. Itu adalah tempat parkir yang menurut ane bertanggungjawab, karena memang tempat parkir wisata yang bukan abal-abal. Jangan parkir di tukang parkir ilegal alias dadakan gaes. Bukan apa-apa, ini demi kenyamanan dan keselamatan aja kok!!

Setelah kalian parkir motor dengan woles, maka saatnya ketahanan fisik kalian diuji. Karena kalian harus jalan kaki sekitar 30 menit untuk sampai ke PANTAI CORO. Naik turun bukit dengan gampang kok. Setelah sampai di PANTAI CORO, boleh lah poto-poto dulu atau pipis, atau boleh juga langsung lanjutkan pendakian. Ada dua jalur menuju BUKIT BANYU MULUK, yaitu via mountaineer area dan via track jalan-jalan yang santai. Bila menghendaki jalan santai, maka segera ambil kanan menuju track santai. Namun bila kalian biasa naik gunung, maka mountaineer area adalah track ideal buat kalian!!

Petunjuk Arah ke Mountaineer Area
Menuju Banyu Muluk

Nih gaes Video track Mountaineer Area menuju Banyu Muluk
Masih susah naik gunung kok, xixixi...

Dari awal tanjakan mountaineer area sampai ke lokasi BANYU MULUK, waktu itu sih ane tempuh bareng si sista ane sekitar 7 menitan, persis sama kaya di video itu gaes!! Cepet, karena nanjak banget, semacam lompat bukit. Buat kawan-kawan yang belum biasa hiking, mending ambil jalur kanan aja, santai...biarpun agak lama sedikit.
Oke gaes, nih ane kasih lagi poto-poto emejing nya bukit BANYU MULUK!!

 Ritual wajib di tempat wisata "Kibar Bendera"

 Selalu kalo guwa ke tempat indah tuh ada aja yang ngajakin poto, xixixi
Tenang aja, kaga bayar kooook...

 Bukit Banyu Muluk sisi kanan, 
bener-bener emejing!!

 Aduh, romantisnya pasangan sejoli itu yah...
mirip pilem-pilem Korea.

 Sumpah ini mirip ama bukit Teletubbies loh!!

 Tuh, udah diperingatin, "Bawa Kembali Sampahmu!!!"

Setuju kan ya kalo Tulungagung itu INDAH

Trus...trus... PANTAI DADAP yang di judul tadi apa kabar? Iya sabar atuh, ini juga masih mo dibahas, hehehe...

PANTAI DADAP
Setelah puas menikmati BUKIT BANYU MULUK, jangan dikira udah finish gaes, karena masih ada PANTAI DADAP. Pantai Dadap ini semacam the secret beach gitu deh...pantai indah dengan pasirnya yang bener-bener putih bersih, karena masih jarang wisatawan yang tau. Kebanyakan ngira Bukit Banyu Muluk is ending of the trip (halah...halah...) hahaha. 
Jadi, dari Banyu Muluk, kalian bisa ambil jalur ke kiri terus mengikuti petunjuk arah, sekitar 10-15 menit jalan kaki. Mungkin awalnya, kalian agak sedikit bingung, karena petunjuk arah tersebut hanya bertuliskan "lurus", "kiri", "kanan", tanpa ada keterangan "itu kemana". Tapi tenang gaes, itu bukan ke kandang singa kok...wkwkwk, itulah petunjuk arah ke SECRET BEACH PANTAI DADAP!!!
Yuuuhuuu......seperti apa sih keindahan PANTAI DADAP yang tersembunyi dari hingar bingar itu?

 Pantai Rahasia, Dadap Beach

 Pesona Pantai Dadap Nan Menawan Hati

 Airnya bisa muncrat juga gaes!!

 Indah KaryaMu Ya Allah

Ritual Kibar Sang Saka di Pantai Dadap

Demikian gaes, info kali ini yang dapat ane share ke kalian semua. Semoga bermanfaat yaaa... Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semoga kemenangan menjadi milik kita. Amin yaa rabbal'alamin.

Special thanks to:
1. Kedua orang tua tercintaku, terima kasih atas izinnya.
2. My sista (Lulut Eryda D.), my trip partner.
3. Dan semua pihak yang tak bisa disebutkan satu-persatu.

Tengkyuuuuu,....
Wassalamu'alaikum wr.wb...